Krisis Populasi Di Jepang

Jepang negara yang luar biasa itu, ternyata ada saja kekurangan yang terselip di Negara Maju ini. Memang disamping kelebihan selalu ada kekurangan. Ibaratkan semakin terang Cahaya, maka bayangan yang terselip pun juga semakin besar.

SETSURU

10/9/20253 min read

Saat ini, Negara Jepang merupakan salah satu dari negara yang berada di garis depan dalam memimpin kemajuan di bidang Teknologi. Selain negara China yang maju dalam bidang pengembangan AI yang bahkan mengalahkan ChatGPT nya Amerika Serikat, yang memang dijuluki sebagai raksasa dalam berbagai bidang, Jepang juga tidak kalah dalam pengembangan di bidang Robotika, seperti pelayanan Konsumen secara otonom yang sudah beredar di kota-kota besar Jepang.

Selain itu, saat ini, negara dengan akses internet tercepat juga berada di Negara Jepang, yang dapat mencapai 1 Terabyte/detik, cukup untuk mendownload puluhan film resolusi terbaik hanya dengan beberapa detik.

Namun, disamping kelebihannya yang luar biasa itu, ada saja kekurangan yang terselip di Negara Maju ini. Memang disamping kelebihan selalu ada kekurangan. Ibaratkan semakin terang Cahaya, maka bayangan yang terselip pun juga semakin besar.

Saat ini, Jepang sedang mengalami penurunan jumlah penduduk. Jumlah kelahiran di Jepang lebih rendah dibanding dengan angka kematian setiap tahunnya. Menurut data yang dikutip dari www.detik.com, pada tahun 2022 angka kelahiran hanya mencapai 900 ribu jiwa, sedangkan angka kematian tahun itu telah mencapai 1,3 juta jiwa, dan sampai tahun ini pun angka kelahiran itu terus-menerus turun. Hal yang tepat untuk mendefinisikan hal ini adalah ‘Jepang sedang dilanda sebuah bencana Populasi’.

Melihat hal tersebut, berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, turut prihatin dengan keadaan di Jepang saat ini. Karena hal tersebut juga berpengaruh bagi ekonomi Indonesia sebab akan mengalami penurunan ekspor Indonesia ke Jepang. Ya, memang hal tersebut sudah terjadi sejak tahun 2022 lalu, Indonesia telah mengalami penurunan Ekspor ke Jepang dengan signifikan.

Lalu, apa yang menyebabkan Populasi di Jepang terus turun ?

Menurut data yang dikutip dari sumber media www.detikedu.com, fakta penyebab turunnya populasi Jepang dapat dipecah menjadi beberapa faktor berikut ini :

1. Angka Kelahiran yang Lebih Rendah dari Kematian

Seperti yang telah disebutkan tadi, karena sedikitnya angka kelahiran, dan tingginya angka kematian membuat populasi di Jepang terus menurun sampai ke angka yang memprihatinkan. Bicara soal angka kematian, hal itu bisa terjadi bukan hanya karena terjadi berbagai insiden kecelakaan, melainkan karena tinggi nya kasus Bunuh Diri di Jepang. Hal itu mungkin disebabkan karena tinggi nya Tingkat rasa Stress yang dirasakan penduduk di Jepang.

2. Ketidaktertarikan Untuk Menikah

Dari Survei yang dilakukan oleh para Ahli pakar SDM pada tahun 2022 menyatakan bahwa hampir seperlima Pria, dan sekitar 15% Wanita di Jepang tidak tertarik untuk menikah. Jumlah ini merupakan yang tertinggi semenjak 1982.

3. Sedikitnya Peluang Kerja

Karena sedikitnya peluang kerja, banyak yang tidak tertarik untuk memiliki keturunan karena tingginya biaya hidup di Jepang, terutama bagi kaum Laki-laki, yang terbebani sebagai tulang punggung keluarga.

4. Pandemi COVID-19

Pada akhir tahun 2019, wabah ini mulai menyebar dari negara China, tepatnya di Wuhan. Jepang yang letaknya berada di dekat negara China ini tentunya terkena dampak lebih cepat dibanding negara lainnya. Dari tahun 2020 lah populasi di Jepang melesat turun dengan cepat. Pandemi ini menyebabkan 3 hal yang menjadi faktor cepatnya penurunan populasi di Jepang. Pertama, memburuknya perekonomian di Jepang yang puncaknya terjadi pada tahun 2022. Kedua, orang-orang menghindari kunjungan ke dokter karena takut tertular COVID-19. Ketiga, pastinya terkait kegiatan kencan serta turunnya angka pernikahan sebab dari perintah Kementrian Jepang untuk mengurangi interaksi tatap muka.

Dilihat dari keempat hal diatas, bagaimana cara agar Jepang dapat bangkit dan terhindar dari Krisis Populasi ini ??

Melihat krisis yang semakin meradang, pemerintah Jepang melakukan berbagai macam cara agar populasi nya dapat meningkat. Beberapa cara tersebut ialah dengan memberikan intensif finansial bagi keluarga muda, menggratiskan biaya persalinan, mendorong acara kencan dan aplikasi jodoh, serta menerima pekerja asing dan mempertimbangkan kebijakan imigrasi yang lebih terbuka.

Belakangan ini, pemerintah Jepang mulai mengundang banyak imigran dari negara lain. Mereka membuka kesempatan kepada Para Pelajar dan Pekerja yang ingin merantau ke Negeri Sakura itu untuk merasakan betapa futuristik dan indahnya Kota-kota di Jepang. Dengan campuran antara megahnya kota Metropolitan yang namun tetap mempertahankan nilai tradisional yang kaya akan peninggalan Sejarah. Kini Jepang sangat menyambut berbagai imigran asing dari berbagai negara, yang mungkin dengan meningkatnya imigran asing ini, dapat pula meningkatkan populasi nya yang terus menurun, sehingga Kepunahan Jepang pun tidak akan terjadi.

Penulis :